Class no Idol Bishoujo ga, Tonikaku Kyodou Fushin nan desu - Chapter 68

ReanS

Chapter 68 Mulai Sekarang

 

Setelah aku menyatakan perasaanku, aku berhasil berkencan dengan Shi-chan, yang duduk tepat di sebelahku.

Seiring berjalannya waktu, aku merasakan sensasi realisasi yang aneh, tapi pada saat yang sama, rasa realitas memudar.

Aku tak percaya kalau Shi-chan, yang tersenyum di sebelahku, adalah pacarku.

……Aku sangat senang, aku merasa seperti aku akan kehilangan akal.

“Takkun?”

Ketika Shi-chan memperhatikanku, dia memiringkan kepalanya dan bertanya padaku dengan ekspresi bingung di wajahnya.

Tidak, bukan karena itu tidak terasa nyata lagi, aku hanya berpikir betapa bahagianya aku

Aku mengerti, kita sama kalau gitu

Saat aku mengungkapkan perasaanku dengan jujur, Shi-chan tersenyum dan berkata kalau kita sama.

Kita sama, ya?

Aku senang mengetahui bahwa dia merasakan hal yang sama.

 

※※※※※

 

Kami turun dari kincir ria, bergandengan tangan, memutuskan untuk pergi bersama.

Saat kami melewati pintu keluar, Takayuki dan Shimizu-san sudah menunggu kami.

Mereka menatapku dan Shi-chan berpegangan tangan, dan tersenyum pada kami berdua, terlihat sangat bahagia.

Selamat, apa kalian berpacaran?

Ya, kami berpacaran”

Yah, bagus sekali, Takuya!”

Takayuki kemudian meletakkan tangannya di bahuku dan tersenyum sangat bahagia padaku.

Aku cukup malu, tapi aku sangat senang melihat Takayuki memberi selamat padaku seperti ini, dan aku dipenuhi dengan rasa terima kasih atas semua yang telah ia lakukan untukku.

Shimizu-san juga berlari ke arah Shi-chan dan meraih kedua tangannya dan menjabatnya dengan gembira.

Shi-chan juga tersenyum senang pada Shimizu-san.

“Yah, ini benar-benar kencan grup sekarang! Ya ampun, sepertinya aku akan menangis”

Kenapa kau menangis?

Aku bisa merasakan mataku terbakar saat melihat Takayuki di ambang air mata kebahagiaan.

Bohong jika aku tidak merasakan sesuatu untuk sahabatku yang bahagia untukku seperti aku untuknya.

Aku tak bisa cukup berterima kasih pada Takayuki atas kesempatan untuk berada di sini hari ini, dan aku benar-benar tak bisa cukup berterima kasih padanya.

“Nah, sekarang, Takuya tidak hanya punya pacar, jika semua orang di SMP mendengar kalau itu adalah Saegusa-san, mereka akan terkejut!

“Itu….. Ya, aku sendiri juga berpikir begitu

Ya, kuyakin semua orang yang kukenal akan terkejut mendengar kalau pacarku adalah Saegusa Shion.

Aku tak tau apakah aku akan meledakkan gelembung.

“Tapi Takayuki. Dan Shimizu-san, bisakah aku bertanya satu hal padamu? Aku ingin kau merahasiakan fakta kalau Shi-chan dan aku berkencan rahasia dari semua orang untuk sementara waktu. Kuyakin ada banyak mata yang tertuju pada kami, jadi kupikir kami harus menunggu dan melihat. Aku sudah memutuskan sendiri, apa tak apa?”

Aku memutuskan kalau aku harus tetap merahasiakan fakta kalau aku berkencan dengan Shi-chan dari semua orang.

Aku tidak mengatakan ini untuk tetap low profile atau untuk menyelamatkan kulitku sendiri.

Jika aku tidak siap untuk melakukannya, aku tidak akan mengaku sejak awal.

Jadi, mengapa aku melakukannya?

Itu karena aku tidak ingin terjadi sesuatu pada Shi-chan, orang terkenal.

Aku tak tau apa yang akan terjadi, tapi kuyakin jika itu menjadi skandal, Shi-chan akan mendapat banyak masalah.

Jadi kupikir itu bukan ide yang buruk untuk menjaga hubungan tetap tersembunyi untuk saat ini dan melihat bagaimana keadaannya.

Ya, benar

Shi-chan menjawab kata-kataku dengan anggukan tegas.

Lalu.

“……Dan kupikir lebih menyenangkan seperti itu, seperti kami memiliki romansa rahasia……”

Dia tersenyum, pipinya merona, dan merupakan hal termanis yang pernah ada.

“Baiklah, aku mengerti. Mari kita simpan ini di antara kita, oke?

Takayuki menganggukkan kepalanya, dan Shimizu-san juga mengangguk.

Bagaimanapun, seperti yang Takayuki katakan, taman hiburan hari ini adalah kencan grup yang sebenarnya, dan kami bisa menikmatinya sampai akhir.

 

※※※※※

 

Dalam perjalanan pulang dari taman hiburan, aku berpegangan tangan dengan Shi-chan saat kami naik kereta.

Aku merasakan kehangatan tubuh Shi-chan dari tangan dan bahu kami yang saling bersentuhan, dan meskipun kami tidak berbicara, aku bisa merasakan kehangatannya sepanjang waktu.

“Kita pergi sekarang! Sampai jumpa lagi!

Sampai jumpa lagi!

Ketika kami tiba di stasiun lokal, Takayuki mengatakan dia akan mengantar Shimizu-san ke stasiun terdekat.

Aku akan pergi dari sini juga

Ah iya. Aku sangat bersyukur untuk hari ini. Terima kasih untuk hari ini. ……Yah, tolong tetap berhubungan denganku”

“Ya, aku tak sabar untuk bekerja sama denganmu

Aku tak yakin kenapa aku menggunakan bahasa formal, tapi Shi-chan tersenyum padaku dengan cara yang sedikit lucu.

Kemudian Shi-chan, yang juga menjawab dengan formal, pergi dengan lambaian kecil tangannya dan mengucapkan selamat tinggal.

Aku belum ingin meninggalkan tempat ini, jadi aku mengantarnya pergi sampai aku tak bisa melihatnya kembali lagi.

 

※※※※※

 

Saat aku berjalan pulang sendirian setelah matahari terbenam, aku ingat semua yang telah terjadi sampai hari ini.

Awalnya, Shi-chan bertingkah mencurigakan setiap kali aku muncul di toko serba ada.

Tapi begitu kami duduk bersebelahan, kami perlahan-lahan menjadi teman, bertukar LIME, memberiku T-shirt bertanda tangan, dan bahkan pergi ke konser DDG bersama.

Kami berada di grup yang sama dalam perjalanan lapangan, dan setelah itu kami pergi ke karaoke dan hang out, dan sebelum kami menyadarinya, kami berempat selalu bersama.

Kemudian, aku benar-benar terkejut ketika aku mengetahui kalau Shi-chan adalah Shi-chan yang biasa bermain denganku ketika aku masih kecil.

Saat aku mengingat kembali banyak hal yang telah terjadi sejak aku mengenal Shi-chan, aku hanya bisa tersenyum mengingat semua kesenangan yang kami alami.

#Picon

Saat aku sedang berjalan, aku mendengar suara notifikasi Lime berdering dari ponselku.

Aku mengeluarkan ponselku dari saku dan memeriksanya untuk melihat kalau itu adalah Lime dari gadis yang baru saja kuucapkan selamat tinggal.

[Terima kasih banyak untuk hari ini, Takkun. Aku mencintaimu]

Ketika aku melihat kalimat itu, aku sangat senang hingga aku tak bisa menahan senyumku.

Aku mencoba untuk segera membalas, tapi Shi-chan terus mengirimiku foto.

Aku bertanya-tanya apa itu, dan ketika aku membuka foto itu, aku melihat kalau itu adalah foto peringatan hubungan kami yang diambil di atas kincir ria.

Saat aku melihatnya lagi, ekspresiku agak canggung dan sejujurnya, aku ingin memotretnya kembali, tapi ketika aku melihat Shi-chan tersenyum bahagia dengan wajahnya di samping wajahku, kupikir tidak apa-apa.

Aku menyimpan foto itu tiga kali dan segera mengirim balasan.

[Terima kasih juga. Aku juga mencintaimu]

 

※※※※※

 

Sesampainya di rumah, aku segera mandi dan makan, lalu berbaring di ranjang kamarku.

Aku memeriksa ponselku, tapi tak ada jawaban dari Shi-chan sejak saat itu.

Aku sedikit khawatir kalau aku telah melampaui batasku, tapi aku memutuskan untuk tidak mengkhawatirkannya karena kami sudah berkencan dan pasti ada alasan untuk mandi atau semacamnya.

Aku sudah lulus dari pemikiran negatif ketika aku mulai berkencan dengan Shi-chan.

Dengan pemikiran itu, aku duduk di kamarku membaca manga sampai aku merasa mengantuk.

#Picon

Notifikasi Lime berbunyi.

Mau tak mau aku penasaran, jadi aku buru-buru memeriksa LIME ku dan melihat kalau itu dari Shi-chan.

Aku lega, senang, dan bersemangat sekaligus, dan membuka LIME.

[Maafkan aku karena telat menjawabnya, aku sangat senang hingga aku bisa mati sekarang]

Itu adalah kalimat yang begitu riang hingga aku tak bisa tidak mengatakannya.

Segera setelah aku menertawakan gagasan mati, telepon berdering dari Shi-chan.

Halo?

[“Oh, Takkun? Maaf karena meneleponmu]

Tak apa. Apa ada yang salah?

[“Bukan apa-apa, tapi aku ingin tau apakah aku bisa mendengar suaramu……”]

Belum dua jam sejak kami berpisah, tapi Shi-chan sangat imut sehingga dia meneleponku karena dia ingin mendengar suaraku, dan aku merasakan aliran emosi di dalam diriku.

“Begitu, aku hanya ingin mendengar suaramu juga……”

[“Be-Benarkah?”]

Ya, itu benar

[“Yah, senang mendengarnya……”]

Suara Shi-chan yang masuk melalui telepon di telingaku membuat jantungku berdetak lebih cepat dan lebih cepat.

[“Oh itu benar! Aku telah menjadikan foto yang kukirimkan padamu menjadi wallpaperku!”]

Apa? Seriusan?

Tentu saja, dia mengacu pada dua foto yang kami ambil untuk mengenang hubungan kami.

[……Bukankah Takkun akan melakukannya untukku?”]

Aku menjawab pertanyaannya sambil tersenyum, seolah-olah dia sedang mengerjaiku.

Oke. Aku akan memasangnya di ponselku juga”

[“Bagus, kita samaan sekarang! Hei Takkun, apa kamu keberatan jika aku memanggilmu seperti ini sebelum tidur?”]

Tidak, tidak sama sekali. Maksudku, bisakah aku meneleponmu juga……?”

[“Eh? Ya! Tentu! Tentu! Hehe”]

Aku lega mendengar jawaban bahagia Shi-chan.

Ini adalah hari pertama hubungan kami, dan kami berbicara di telepon sampai kami berdua tertidur.

“Kalau gitu, selamat malam”

[“Ya, sampai jumpa lagi”]

Dengan perasaan menyesal, aku diam-diam menutup telepon.

Ini adalah pertama kalinya dalam hidupku kalau aku telah menghabiskan waktu yang lama di telepon, tapi itu adalah waktu yang sangat bahagia.

Saat aku berbaring di tempat tidur, aku melihat foto kami yang telah aku terapkan sebagai wallpaperku.

Shi-chan tersenyum bahagia di sampingku, dan aku memutuskan kalau aku akan membuatnya bahagia mulai sekarang.

 

※※※※※

 

Vol. 2 Selesai

TN: Yah, akhirnya mereka pacaran juga. Dan, yah…… rasa iri memang tak bisa dihilangkan, apalagi kalau bayangin Shi-chan yang berkata “Aku mencintaimu”. Ugh sial, kedepannya munkin kadar gula bakal naik. Untuk Vol. 3 nya akan ada sedikit penundaan, tapi gak lama kok, jadi tetap pantengin terus web dan FP nya dan juga dukungannya ya.

 

Prev || ToC || Next

Komentar