Kasus Tentang Kakak Beradik yang Menjadi Sangat Terobsesi Denganku Setelah Aku Menyelamatkan Mereka - Chapter 26

ReanS


Chapter 26 – Lama Tak Jumpa, Tuan-tuan, Ini Aku Jack si Labu

 

“…Banyak hal hebat muncul di pikiranku saat aku memikirkannya dengan tenang”

Hari berikutnya.

Aku bangkit dari tempat tidur dan melihat Arisa dan Aina yang tertidur di depanku.

Mereka berdua terlihat sangat bahagia dalam tidurnya, aku bahagia hanya dengan melihat wajah mereka.

“Hayato-kun, biarkan kami memanjakanmu

“Akhirnya… aku akhirnya bisa terikat dengan Hayato-kun!”

“…Ee, berhenti memikirkan itu!”

Pipiku memanas saat mengingat kejadian kemarin.

Itu karena hal yang kulakukan kemarin.

Aku tak pernah berpikir kalu yang pertamaku akan bersama dengan dua kakak beradik yang cantik.

“…Ya ampun! Tak ada jalan untuk kembali sekarang tidak, itu bukan niatku sejak awal”

Aku sudah menerima mereka dan mereka telah menerimaku.

Aku telah memutuskan untuk tenggelam dalam kehangatan mereka dan hidup dengan itu.

Yah, tenggelam bukan berarti aku akan bergantung pada mereka.

Aku berjanji pada diriku sendiri kalau aku akan mencintai mereka lebih dari mereka yang mencintaiku.

“Mhm… ehehe… Hayato-kun~n”

“…Hayato… sama… ahm!”

Aku ingin tau apa aku ada dalam mimpi mereka, dan aku bertanya-tanya mimpi macam apa yang mereka alami, tapi aku tidak tau itu.

Aku bertanya-tanya mimpi macam apa yang mereka alami tentangku, meskipun aku tidak tau.

“…Kemarin benar-benar luar biasa”

…Kenapa ini lagi, aku menyuruhmu berhenti memikirkannya.

Seiring dengan sensasi panas di pipiku, lebih banyak panas berkumpul di tubuh bagian bawahku.

Aku ingin berhenti berpikir, melupakannya, tapi itu tak mungkin.

Baik Arisa dan Aina sama-sama agresif kemarin, dan Aina bahkan memohon padaku untuk memiliki bayi dengannya.

“…?”

Saat aku berpikir sambil melihat para gadis yang sedang tidur, aku melihat helm labu dipajang di rak.

Aku ingin berpikir itu imajinasiku kalau itu terlihat seperti sedang tersenyum padaku.

“Sepertinya kau selalu bersenang-senang dengan menertawakanku”

Mengambilnya, aku berkata begitu, tapi tentu saja tak ada jawaban yang kembali.

Untuk beberapa alasan, aku memutuskan untuk memakainya untuk pertama kalinya dalam beberapa saat untuk menenangkan pikiranku.

…Hmm

Pandanganku menyempit dan napasku tersendat.

Tapi anehnya aku merasa lega.

Aku tak yakin mengapa melakukan ini membuatku merasa tenang.

Aku bangun dan melihat ke cermin dan di sana dalam bayangan itu ada seorang pria yang mengenakan labu menatap dua wanita cantik…

Ini adalah tanda lengkap untuk memanggil polisi.

Harus menyalakan pemanas dulu

Semakin dingin di pagi hari.

Aku meraih remote control, menyalakan pemanas, dan menuju ruang tamu.

Kemudian aku melihat pemandangan yang tak kuduga.

Apa?

“Ara, selamat pagi… eh?”

Kami berdua memutar mata dan membeku.

Aku bertemu Sakuna-san, yang sedang menyiapkan sarapan di ruang tamu.

Sampai sekarang, itu normal bahwa pada dasarnya satu orang akan datang, jadi aku terkejut karena aku tak berharap untuk bertemu Sakuna-san sejak Arisa dan Aina ada di sini.

“…Aah, maksudmu ini?”

Ya um, sesuatu terjadi?

Itulah jenis reaksi yang bisa kau harapkan jika kau ketahuan memakai helm labu di kepalamu.

Aku duduk di sofa bersama Sakuna-san, yang telah berhenti bekerja, dan kami membicarakan tentang kemarin.

Aku menyembunyikan fakta kalau aku telah melakukan “itu” dengan mereka berdua, dan memberitahunya tentang pengakuan kami, dan kemudian aku menyebutkan kalau aku memakai ini untuk menenangkan diri setelah satu hari berlalu dan aku tiba-tiba merasa malu.

“Jadi itulah yang terjadi. Fufu, betapa lucunya dirimu

Lucu… katamu? Begitu… jadi itu lucu.

Yah, bagaimanapun juga, Sakuna-san tidak mengeluh tentang apa pun dengan kami bertiga.

Sebaliknya, dia sepertinya menyambutku, yang membuatku merasa lega.

“…Um”

Aku teringat apa yang mereka katakan padaku kemarin.

“Ibu juga punya perasaan padamu”

Benar. Kuyakin Ibu juga mencintaimu, Hayato-kun”

Dia mencintaiku…?

Apa yang kupikirkan tentang Sakuna-san?

Sebagai ibu dari dua anak, aku menyukai kehangatannya yang menyeluruh.

Tapi itu bukan cinta yang romantis…

Aku hanya ingin dia ada untukku, dan kupikir itulah yang diinginkan seorang anak dari seorang ibu.

“Hayato-kun, aku mencintaimu, kamu tau? Sebagai seorang wanita, sebagai seorang ibu, aku ingin menjadi dukungan yang bisa kamu andalkan”

Sakuna-san berkata kalau dia ingin menjadi orang seperti itu, seorang wanita, seorang ibu, seorang pendukung bagiku.

Dia kemudian mengulurkan tangan ke helm labu yang kupakai dan melepasnya.

Meskipun ruang tamu dipanaskan, sedikit dingin di udara mengusap pipiku.

Tapi aku segera dituntun ke sensasi yang sangat lembut dan hangat.

“Hayato-kun, apa kamu merasa nyaman sekarang?”

…Ya. Sangat banyak

Aku benar-benar merasa nyaman.

Jadi aku mengatakan itu padanya tanpa menyembunyikannya.

“Maka kamu harus merasa lebih nyaman. Jika kamu ingin dimanjakan kapan saja, beri tau aku. Aku akan melakukan apapun untukmu. Aku akan melelehkan Hayato-kun dengan sekuat tenaga. Jadi tolong tenggelamkan aku dan mereka berdua, oke?”

Bisikannya di telingaku, membuat tulang punggungku merinding.

Aroma manis yang intens, berbeda dari Arisa dan Aina, menggelitik lubang hidungku dan sepertinya melelehkan otakku.

Mungkin karena kejadian kemarin, sejujurnya aku ingin menikmati kehangatan ini.

Saat aku memeluknya, melingkarkan tanganku di punggungnya, Sakuna-san terkikik bahagia.

“Hayato-kun, aku tau kamu bingung tentang banyak hal. Tapi tidak ada yang perlu dikhawatirkan, jadi silakan terus gunakan waktumu seperti biasa. Ini hanya hal kecil kalau kami akan bergabung dengan hidupmu mulai sekarang”

Apa itu hal yang sepele?

Aku tak berpikir itu hal sepele dengan cara apa pun

Saat aku sedang berbicara dengan Sakuna-san yang memelukku seperti itu, Aina turun ke ruang tamu.

“Oh, kamu disitu, Hayato-kun… dan selamat pagi, Bu”

“Selamat pagi Aina”

Oh, hanya Aina?

Aku ingin tau apakah Arisa masih tidur.

“Dia masih tidur terlihat sangat bahagia. Kupikir dia mungkin akan tetap tertidur untuk sementara waktu… Labu-sama!?”

Aina duduk di sebelahku saat Sakuna-san memberiku roti isi oppai, dan aku tau dia terkejut melihat labu di atas meja.

Dengan kedatangan Aina, Sakuna-san harus mulai menyiapkan sarapan sekali lagi, jadi aku akhirnya terlepas dari elastisitas tertinggi.

Aku tak berpikir aku cukup dicelup dengan wol ketika aku menyesali perasaan itu meninggalkan pipiku… tapi… aku hanya tertawa dan menoleh ke Aina saat dia berdoa ke labu.

Apa yang sedang kamu lakukan?

“Oh tidak… melihat ini mengingatkanku pada waktu itu dan aku hanya bisa menundukkan kepalaku, jadi…”

Begitu”

Aku merasa seolah-olah labu memintaku untuk memujanya.

Aku meletakkan labu di sudut karena tidak cocok jika aku meninggalkannya di atas meja untuk saat ini.

Kemudian, bukan kelanjutan dari kemarin, Aina datang untuk memelukku dalam pelukannya.

“Jadi kemarin itu bukan mimpi, kan? …Aku mencintaimu, Hayato-kun”

“…Aku juga, Aina”

“…Soalnya, Hayato-kun… Aku ingin punya bayi!”

Ya Tuhan!

Aku teringat kembali kemarin ketika aku mendengar kalimat itu.

Tapi Aina kemudian meyakinkanku bahwa apa yang dia katakan adalah lelucon, dengan pipinya yang diwarnai merah, matanya yang basah, dengan tubuh yang menggeliat… anggap saja aku diyakinkan untuk saat ini.

“Hayato-kun, apakah cinta kami berat?”

“…Ya~”

Kupikir itu berat, tapi jujur aku senang tentang itu, kau tau?

Mungkin dia lega melihatku, jadi dia menghela napas berat.

“Jika kamu tak keberatan, Hayato-kun, tidak apa-apa. Soalnya, meskipun cinta kami berat, kami tidak akan mengikatmu, jadi tolong jangan khawatir, oke? Tentu saja kami akan membiarkanmu tenggelam dalam diri kami sedemikian rupa sehingga kami tidak bisa meninggalkan kami, tapi kami tidak akan pernah melakukan hal buruk padamu”

“Begitu… haha, aku benar-benar tertangkap oleh orang-orang baik”

“Kamu benar. Tenggelamkan kami lebih banyak mulai sekarang… dan kami tidak akan membiarkanmu kabur

Cobalah lari dari cinta ini kalau bisa!

Dia menatapku dengan tatapan provokatif di matanya, jadi aku hanya mengangkat tangan.

Tanpa ragu, hidupku akan berubah selamanya.

“Nee, Hayato-kun

Apa itu?

“Ibu tampaknya sangat baik di tempat tidur. Kupikir kami mewarisi itu darinya, sepertinya

“Bfft?”

Aku hendak memuntahkan minuman dari mulutku.

Tapi mengingat apa yang terjadi kemarin masuk akal bagiku.

 

※※※※※

 

[Catatan Tambahan]

Yandere dapat diartikan dalam berbagai cara oleh orang yang berbeda, tapi ideku sendiri tentang yandere adalah untuk mencintai dan menghargai pasangan tertentu.

Aku menulis ini dengan pemikiran bahwa cinta yang berat tidak pernah tentang menyakiti orang lain, melainkan melelehkannya.

Jadi aku akan membunuhmu dan aku juga akan mati! Kau tidak akan menemukan hal-hal seperti itu di sini. (lol)

 

TN: Yah ternyata mereka bertiga sudah melakukannya sodara-sodara. Apakah ibu mereka juga akan ikut party ini?

 

※※※※※

 

Chapter Selanjutnya

Cinta Seorang Ibu Sangat Besar, Tak Perlu Diragukan Lagi!


Komentar