Kasus Tentang Kakak Beradik yang Menjadi Sangat Terobsesi Denganku Setelah Aku Menyelamatkan Mereka - Chapter 27

ReanS


Chapter 27 – Cinta Seorang Ibu Sangat Besar, Tak Perlu Diragukan Lagi!

 

POV Sisi Sakuna

Ketika Sakuna mendengar kalau Hayato dan putrinya akan berkencan, dia merasakan kebahagiaan murni dan sedikit kecemburuan.

Terlepas dari kenyataan bahwa dia mampu mengungkapkan perasaannya untuk putrinya sebagai seorang ibu, sayangnya, dia juga merasakan kecemburuan yang buruk karena perasaannya terhadap Hayato sebagai seorang wanita.

Namun, kecemburuannya tidak terlalu besar, dan perasaan bahagia masih lebih besar bagi Sakuna.

Tapi lebih dari itu, dia sangat senang dengan perubahan itu sehingga menghilangkan semua kecemburuannya.

Ya, aku merasa nyaman”

Sakuna merasa senang ketika dia mendengar kata-kata jujur Hayato di dalam hatinya, ketika dia juga memeluknya dengan lengan di punggungnya.

Dia hanya senang bahwa dia tidak lagi menahan diri untuk menerima cintanya dan dia menerima Arisa dan Aina, dan bahwa dia menginginkan kehangatan seorang ibu.

“… Ahh… Hayato-kun”

Sambil mencuci piring, Sakuna terus melirik Hayato, yang sedang mengobrol dengan putrinya.

Bertentangan dengan cara memeluknya yang terlihat menggemaskan, kekuatan lengannya di punggungnya adalah kekuatan seorang pria.

“…”

Sakuna mengenang momen itu setiap kali dia melihatnya.

Dia merindukannya untuk bergantung padanya, membayangkan dia memeluknya seperti yang dia lakukan saat itu.

Sejak suaminya meninggal, Sakuna telah menyembunyikan sebagian dari kewanitaannya di lubuk hatinya yang terdalam, namun ketika dia sendirian dengan Hayato, seperti dia yang sekarang, dia tidak bisa menahan godaan untuk mengungkapkan sisi feminimnya.

“Selain Arisa dan Aina…”

Hayato, yang berbicara dengan gembira bersama mereka, memperhatikan Sakuna.

Dia kemudian tersenyum padanya, dan itu cukup membuat jantung Sakuna berdebar kencang.

Sakuna juga tersenyum dan mengalihkan perhatiannya ke piring yang ada.

“Aku sangat ingin untuk…

-Aku ingin melayaninya, untuk menerima segalanya dari dirinya, untuk memanjakannya!

Segala macam keinginan melintas di benaknya dan kemudian menghilang.

Karena Hayato tau bagaimana perasaan Sakuna, Sakuna sendiri tidak berniat menyembunyikan perasaannya darinya di masa depan.

Seperti Arisa dan Aina, Sakuna telah memutuskan untuk mencintai Hayato dengan semua yang ia miliki.

Sakuna-san? Biarkan aku membantumu”

Eh? Tidak apa-apa, ini akan segera selesai”

Tidak, tidak, tidak baik bagiku hanya melihatnya saja”

Dengan mengatakan itu, Hayato berdiri di sampingnya untuk membantu.

Hayato ada benarnya, dan bahkan jika ini normal, Sakuna senang mendengar kepedulian dan perhatiannya…

Tapi lebih dari itu, hatinya dibanjiri kegembiraan hanya karena Hayato yang membantunya.

“Hayato-kun, maukah kamu mandi denganku hari ini?”

“…Eh?

Caranya yang terkejut karena akalnya sangat imut sehingga membuatnya tertawa.

Itu tak cukup untuk hanya mengawasinya di atas kasur, itu tak cukup untuk hanya memeluknya dalam pelukannya… hatinya menangis untuk merasakan dirinya dengan seluruh tubuhnya!

Sakuna, yang telah melahirkan dua anak, saat ini adalah seorang wanita lajang, jadi tak mungkin dia akan membiarkan Hayato, yang membuatnya mengingat sisi wanita yang sudah lama dia lupakan, pergi.

Keinginan Sakuna mungkin lebih kuat dari Arisa dan Aina.

Dan, sama dengan wanita ini, Sakuna tak pernah melakukan apa pun untuk menyakiti Hayato, dan secara konsisten ingin memeluknya dengan cinta yang terlalu besar untuk ditanggungnya.

“Hayato-kun. Aku ingin mendukungmu dan dengan segala cara yang mungkin, untuk memanjakanmu

Dia menyenandungkan kata-kata yang sama yang dia katakan padanya di pagi hari.

“Aku menantikan malam ini…”

Ekspresi di wajah Sakuna saat dia melakukannya memiliki kekuatan untuk memikat pria mana pun.

Sakuna tidak menyadarinya, tapi dia selalu memancarkan pesona yang berlimpah.

Faktanya, dia sangat menarik bagi pria sehingga banyak dari mereka tidak bisa berhenti menatapnya ketika dia berjalan di jalanan.

Tak peduli apakah mereka lajang, memiliki istri, atau anak-anak, dia dapat menarik perhatian setiap pria seperti succubus dalam cerita dongeng.

“Um… tolong?”

“Ya!”

Dia memberinya senyum menawan seperti Arisa dan Aina, tapi kita tak boleh lupa, dialah yang melahirkan Arisa dan Aina, dan dia juga yang memiliki semua karakteristik yang diwarisi oleh mereka!

Dan fakta bahwa Sakuna dapat mengungkapkan cintanya padanya adalah bukti bahwa Hayato telah jatuh cinta pada cintanya yang luar biasa…

Sekarang, sudah terlambat baginya untuk melarikan diri.

 

※※※※※

 

POV Hayato

Setelah berbicara dengan Arisa dan Aina, yang sedang memasak makan malam untuk kami, aku kemudian datang ke kamar mandi.

“Sekarang Hayato-kun. Ayo buka pakaian kita

“…Ai”

Huh, ini aneh.

Aku berjanji pada Sakuna-san kalau aku akan mandi bersamanya.

Tapi apa-apan suasana Aku akan mengurus semuanya untukmu ini?

Aku menanggalkan pakaianku seperti yang ia suruh, dan tepat di depan mataku, Sakuna-san mulai melepas pakaiannya juga.

“Dan selesai… Fufu, kamu tak perlu menatapku terlalu keras, aku tidak akan lari”

“…”

Aku tak bisa tidak mengaguminya.

Dengan membuka kancing di atasannya, oppainya yang kebesaran, yang terselip di dalamnya, bergoyang saat dia bernafas.

Pakaian dalam renda hitam, yang dikenakan oleh orang seperti Sakuna-san, memiliki kekuatan penghancur yang luar biasa. (EDN ENG: Sudah kubilang dia waifu nomor satu di novel ini, sayang sekali aku sudah mengklaimnya, MUWAHAHAHA) (TN: Bung kau terlalu bersemangat)

“Itu… aku masuk dulu!”

Tak tahan lagi, aku lari ke kamar mandi dulu… bukan, bukan itu maksudku.

Aku bertanya-tanya apakah aku membuat kesalahan dengan didorong ke sudut bukannya melarikan diri.

Arisa dan Aina bahkan menyuruhku bersenang-senang daripada menghentikanku.

Ukaaaahhh!

Tapi meski begitu…”

Tubuh Sakuna-san begitu penuh dengan pesona dewasa yang membuatku bertanya-tanya apakah dia benar-benar orang dengan dua putri SMA.

Gayanya bahkan lebih baik daripada kedua putrinya, belum lagi dia memiliki pinggang yang kencang dan tidak ada lemak yang tidak perlu di tubuhnya.

“…Apakah aku akan baik-baik saja?” (TN: Tentu saja tidak bung)

Sakuna-san memang seorang ibu dari dua anak, namun suasana yang ia kenakan merupakan perpaduan sempurna antara sseeorang dengan keibuan dan feminim yang berjiwa muda.

Jika aku lengah, aku bisa langsung dimanjakan, dan yang terpenting, aku takut pada naluriku untuk mencari Sakuna-san.

Maaf membuatmu menunggu…?

Silakan masuk

Oh, jadi begitu… Hayato-kun, tolong lihat ke sini”

Masih sulit bagiku untuk berbalik meskipun aku diberitahu untuk melakukannya

Sakuna-san hanya terkekeh melihatku tanpa marah saat aku tidak menggerakkan tubuhku.

Aku merasa seperti anak kecil yang takut untuk berbalik.

Kalau begitu mari kita lakukan dengan cara ini?

“!!”

Mengatakan demikian, lengannya terulur dari sisi kepalaku dan menyilang untuk menahan tubuhku.

Dia kemudian memelukku erat-erat dari belakang, dan aku merasakan elastisitas yang luar biasa di punggungku.

Napas Sakuna-san di telingaku dan aroma manis yang memenuhi kamar mandi sepertinya membuat otakku mati rasa.

Aku ingin segera melarikan diri dari sini, tapi untuk beberapa alasan aku tetap tinggal dia kemudian berbisik di telinga dengan napas manisnya,

Hayato-kun, aku akan menerima semuanya darimu. Aku tentu memiliki keinginan untuk melakukan banyak hal denganmu, tapi hari ini aku hanya ingin memanjakanmu. Aku ingin menjadi ibumu dulu”

“Seperti seorang ibu…?”

Ya. Tapi tentu saja, aku tidak bisa menjadi ibu kandungmu… karena satu-satunya ibu Hayato-kun, tidak peduli seberapa keras aku mencoba, akan selalu menjadi Kasumi-san”

Mengatakan demikian, Sakuna-san melanjutkan kata-katanya.

Tapi aku di sini sekarang. Di sampingmu agar kamu bisa menyentuhku”

Aku memalingkan wajahku sedikit ke samping dan melihat mata indah Sakuna-san menatapku dari jarak yang sangat dekat.

Senyum Sakuna-san meyakinkan seperti biasanya.

“Aku akan mengatakannya lagi. Hayato-kun, kamu harus lebih memanjakan dirimu. Arisa, Aina, dan aku akan berada di sisimu mulai sekarang, jadi seharusnya ada banyak kesempatan bagimu untuk melakukannya… Tolong jangan ragu, oke? Aku mencintaimu, Hayato-kun”(EDN ENG: H**l yeah!) (TN: H**l yeah ……… Oh sh*t, ane jadi ikutan)

“… Ah~”

Setelah keluar dari kamar mandi, aku melamun di ruang tamu.

Sakuna-san masih di bak mandi, dan aku yang pertama keluar dari bak mandi.

Terlepas dari Arisa yang sedang membuat hamburger, Aina, yang telah menyeduh secangkir teh barley dan membawanya padaku, dan terkikik di sampingku.

Bagaimana itu? Ibu luar biasa, bukan?

Ya

Hanya itu yang bisa kukatakan dalam menanggapi kata-kata Aina.

Waktu berlalu, dan saat makan malam, ketika kami berempat sedang duduk mengelilingi meja, Aina kemudian memberikan saran.

“Nee, semuanya, tidakkah kalian ingin melakukan perjalanan dengan kita berempat? Mungkin ke sumber air panas?”

“Kedengarannya bagus… Kita berempat di kamar mandi campuran?”

Bagaimana denganmu, Hayato-kun?”

“Eh?”

Aku tak bisa memberi mereka jawaban, maksudku, ada banyak hal yang terjadi sejak kemarin sehingga kapasitas otakku agak terlalu penuh.

Tapi aku tau satu halArisa, Aina, dan Sakuna-san sepertinya mencoba menyeretku ke rawa tanpa akhir.

Atau seolah-olah mereka mencoba menjeratku dengan benang tipis namun kuat…

Aku tidak berpikir aku bisa melarikan diri bahkan jika aku mencoba, meskipun aku tidak punya niat untuk melarikan diri.

Jadi aku merasa diriku menyerah pada kebaikan para gadis ini.

 

※※※※※

 

[Catatan Tambahan]

Awalnya aku akan meninggalkan semua keakraban ini dari awal, dan menulis sambil menjelaskan kalau inilah yang terjadi, tapi sekarang kupikir itu adalah keputusan yang tepat untuk menulisnya sejak awal.

 

※※※※※

 

Chapter Selanjutnya

Hari-hari yang Telah Berubah Sedikit Demi Sedikit

 

Komentar