Lonely Me and the Lonely Caring Goddess - Chapter 64

ReanS

Chapter 64 – Kekacauuan di OSIS

POV Kazunari

“Sekarang, ayo mulai dengan agenda hari ini”

Sepertinya rapatnya dimulai.

Aku tidak tau bagaimana, tapi aku bisa mendengar mereka.

Dan disamping itu, ini tidak seperti aku dilarang untuk mendengar diskusi mereka.

Aku bisa mendengar suara Sara-senpai.

Itu terdengar lebih bermartabat dari biasanya.

“Sekarang semuanya, mari kita perhatikan detail penting untuk festival olahraga bulan depan. Dan juga mengkonfirmasi siapa yang akan menjadi ketua umumnya…”

Setelah kupikirkan, festival olahraga akan datang.

Aku tidak tau event seperti apa yang akan kuikuti sejak aku tidak berinteraksi di kelas.

Aku hanya berpartisipasi di event individu saat SMP, tapi aku nyaman dengan itu.

 

※※※※※

 

POV Sara

#Click (Pintu Terbuka)

“Zzz… Zzz…”

Ara~.

Sepertinya Takanashi-san tertidur dengan cepat.

Itu wajar karena dia sedang sakit dan lelah…

Maafkan aku.

Meninggalkanmu sendiri ditempat seperti ini tanpa melakukan apapun…

Sekali lagi, keegoisanku menguasai diriku.

Ini tidak bisa dilanjutkan, kalau tidak, Takanashi-san akan marah padaku.

Hmm… apa yang harus kulakukan? Ini waktunya istirahat, jadi kupikir aku akan ngeteh bersamanya…

Tidak masalah, biarkan dia tertidur seperti ini.

––––Haruskah kulakukan itu? Sedikit saja oke, kan? Aku masih punya waktu, lagi pula…

Lalu, permisi, Takanashi-san… Aku hanya mengambil handuk dengan hati-hati… dan mencoba untuk tidak menggerakan kepalanya terlalu banyak…

 

※※※※※

 

POV Kazunari

Hn…?

Huh? Apa bantalnya diganti? Ini sangat lembut dan nyaman untuk tidur…

#Stroke, stroke, stroke

Ha~a… ini terasa menenangkan…

#Door Knocks

#Click (Pintu dibuka)

“Maaf mengganggu. Satsukawa-san, aku membuatkanmu teh––… maaf atas gangguannya!”

#BAM (Pintu tertutup)

“Hei, mengapa kau membawan tehnya kembali?”

“…Ada apa dengan senyum rapuh itu?”

“Tidak mungkin! Aku tidak bisa! Itu tidak mungkin untuk memotongnya”

“HA~?”

“Ya ampun, apa yang kau lakukan? Berikan sini, aku akan melakukannya”

#Knock knock

(Pintu terbuka)

“Permisi. Wakil Ketua, aku memiliki beberapa teh––… aku akan kembali, maaf!”

#BAM (Pintu tertutup)

“…Ini tidak mungkin”

“Tidak ada yang bisa kita lakukan!”

“…Apa yang terjadi?”

“…Ah, menyakitkan! Satsukawa-san memberi si anak baik Takanashi-san bantal pangkuan! Disana, kalian senang mendengarnya sekarang?”

“““TENTU SAJA TIDAK!!!”””

 

※※※※※

 

“U…hh”

“Apa kamu bangun sekarang, Takanashi-san?”

Ketika aku membuka mataku, aku melihat dua tonjolan besar…

Dan perasaan lembut ini di belakang kepalaku…

Huh? Apa kepalaku di atas lututnya?

“Ya, umm…”

“Maaf, aku, uh, lagi dengan keegoisanku…”

Tampaknya, senpai menggunakan pangkuannya sebagai bantalku ketika aku tertidur.

Tentu saja, tidak perlu baginya untuk minta maaf.

Kebahagiaan seperti ini aku selalu menyambutnya, dan juga, aku yang seharusnya berterimakasih padanya.

“T-tidak, umm, aku senang atas apa yang kamu lakukan… terima kasih”

#Knock knock

“Permisi?”

Ketua OSIS?

Ruangan ini ada di sebelah ruang OSIS, jadi tidak akan aneh jika aku berpikir tentang itu.

Jika orang lain melihat kami seperti ini, itu akan menyebabkan masalah untuk senpai dan aku.

Aku segera bangkit agar tidak menabrak Sara-senpai.

Aku merasa sedikit pusing, tapi senpai dengan cepat mendukungku.

“Takanash-san, tidak baik bagimu untuk bangun dengan cepat sepeti itu mengingat kondisimu”

“Terima kasih atas perhatiannya, Sara-senpai”

Saat aku bangun, ketua melangkah masuk.

Ketika dia melihatku, dia terlihat yakin untuk beberapa alasan.

Apa yang dia yakini?

Senpai dan aku hanya duduk bersebelahan di sofa.

Lebih tepatnya, Sara-senpai menopang bahu kiri dan lengan kiriku.

“Jika aku mengganggu istirahatmu, maafkan aku. Ini sudah waktunya kita melanjutkan rapatnya. Jika kamu tidak keberatan, Takanashi-kun, bisakah kamu bergabung?”

Ketua menanyakan itu padaku.

Kupikir ini baik-baik saja untuk mengamati… tapi ap aini berhubungan dengan apa yang dia tanyakan sebelumnya?

“Ketua, Takanshi-san dalam kondisi tidak baik…”

“Sara-senpai, aku akan baik-baik saja. Kuyakin ini berhubungan dengan apa yang ketua ingin diskusikan, jadi ini baik-baik saja”

“Terima kasih. Lalu, aku akan meletakan kursi disamping Satsukawa-san”

 

※※※※※

 

?

Saat aku berjalan ke ruangan OSIS, anggota pria OSIS memelototiku, dan gadis-gadis melihatku dengan penuh minat.

Mengapa mereka menatapku? Tidak ada petunjuk bagiku untuk mengetahui apa yang mereka pikirkan.

Bahkan ketika aku memasuki ruangan OSIS sebelumnya.

Sungguh kelompok yang aneh.

Sara-senpai, yang keluar dari ruangan setelahku, langsung mengetahui kalau aku ditatap.

“Apa kalian punya sesuatu untuk dikatakan pada Takanashi-san? Aku akan mendengarnya. Jangan ragu untuk memberitahuku”

Ahh… senpai membentak…

“Hii!?”

“Maaf, bukan apa-apa!”

“Maaf!”

“Satsukawa-san, mereka hanya kaget. Tolong maafkan mereka…”

“Tolong tidak ikut campur, ketua”

“…Ya, maaf”

Ini mungkin salahku.

Mengingat aku yang bukan anggota OSIS, ini cukup tidak sopan bagiku untuk datang kesini  tiba-tiba dan meminta ruang untuk istirahat.

Dan aku tertidur di samping orang-orang yang bekerja dengan rajin, jadi itu wajar kalau mereka tidak nyaman.

Maafkan aku untuk ini.

Aku harus melakukan sesuatu.

“Sara-senpai, aku baik-baik saja. Tolong lanjutkan rapatnya. Sejak aku disini untuk mengamati, kuharap untuk melihat kinerja Sara-senpai sebagai wakil ketua”

“Takanashi-san… Roger! Aku akan melakukan yang terbaik, jadi lihat aku”

Senpai memberiku senyum manisnya saat dia menjawabnya.

Itu seperti membuat suasana baik untuknya, membuatnya lebih mudah untuk yang lain untuk berbicara padanya.

“““…UOOHHHHH!”””

Dan juga, untuk beberapa alasan, para pria terpuruk dilantai.

“PANGKUAN BANTAL!!! AKU SANGAT CEMBURU!!! INI SANGAT MEMBUATKU FRUSTASI!!!”

“Bahkan senyuman itu, ini sangat tidak adil…”

“Mari… menyerah saja”

Tiga pria menjatuhkan bahu mereka.

Mereka membuatku sedikit khawatir.

“Ah~ para pria sudah tamat”

“Lebih dari itu, Satsukawa-san sangat imut!”

“Itu benar! Apa-apaan dengan senyuman itu!? Mereka berdua sudah pasti bersama, bukan?”

Para gadis dengan rasa ingin taunya, menyeringai dan membisikkan sesuatu satu sama lain.

“…Bisakah kamu melihat itu? Aku dapat mengkonfirmasi hasilnya”

Didalam situasi yang membagongkan ini, hanya ketua OSIS satu-satunya yang tenang.

 

Sebelumnya || Daftar Isi || Selanjutnya

Komentar