Kasus Tentang Kakak Beradik yang Menjadi Sangat Terobsesi Denganku Setelah Aku Menyelamatkan Mereka - Chapter 29

ReanS

Chapter 29 – Mencintai dan Dicintai, Itulah yang Dia Inginkan

 

POV Aina

“… Ehehe”

“… Itu tidak adil Aina”

Saat makan siang, Nee-san tidak terlihat puas saat melihat Hayato-kun tidur dipangkuanku.

Aku bertemu Hayato-kun setelah kelas pagi selesai dan kami dating ke kelas kosong ini setelahnya.

Aku membuat bentonya hari ini, dan seperti biasa, dia memujiku dengan mengatakan itu enak.

Lalu, beberapa saat setelah menyelesaikan makan siangnya, Hayato-kun terlihat mengantuk, jadi aku menanyakannya untuk berisitirahat di pangkuanku.

“… Su… Suu”

Dia terlihat sangat imut ketika tertidur.

Kupikir aku disisi yang ingin dimanjakan, aku juga suka memanjakan seseorang seperti ini, bahkan lebih jika itu Hayato-kun…

“Nee-san?”

“Ada apa?”

“Ini adalah kebahagaan”

“Ya, aku setuju”

Kebahagiaan seperti ini.

Aku tak pernah bermimpi bahwa suatu hari itu akan datang Ketika aku merasa seperti ini.

Insiden itu yang membuat kami putus asa, tapi itu juga adalah insiden yang membawa kami bersama dengan Hayato-kun.

Aku tidak memiliki kata-kata yang cukup untuk menjelaskannya, tapi terima kasih Tuhan untuk membawa kami ke takdir ini.

“… Ahh, aku merasa ngantuk juga…”

Ketika menatap pada wajah tidur Hayato-kun, itu membuatku merasa ngantuk juga.

“Mengapa kamut tidak pergi tidur juga, Aina? Aku juga sedikit ngantuk”

“Sungguh? Lalu… hanya sedikit”

Istirahat makan siang masih ada tiga puluh menit lagi, masih ada banyak waktu, dan aku akan bangun ketika sebelum bel untuk kelas siang berdering.

Nee-san lalu menawarkan untuk meminjamkan bahunya, jadi aku bersandar padanya dan memejamkan mata.

Ini tak biasa, tapi aku langsung tertidur.

Segera setelah itu, aku bermimpi tentang dunia yang tidak nyata.

Dan apa yang terbentang di depan mataku adalah pemandangan yang tak biasa, dan disana aku melihat diriku yang berbeda.

“Nee-san, apa yang akan kamu lakukan untuk sisa hari ini?”

“Aku akan langsung pulang kerumah, tatapan menjijikan mereka membuatku mereasa jijik”

Anak laki-laki yang berpapasan dengan diriku yang lain di dalam mimpi itu menatap pada kami, dan kakakku di dalam mimpi menggumamkan kata-kata itu, tidak menyembunyikan rasa jijiknya sama sekali.

“Kami” lalu berjalan menyusuri Lorong, dan aku mengikuti setelah mengetahui kalau aku tidak bisa berbicara atau menyentuh apapun, saat itulah dia menabrak orang itu ketika mereka berbelok di tikungan.

“Kya!”

“Ups, maaf…!”

Ahh, itu Hayato-kun ku.

Bahkan di dalam mimpi, dia begitu baik… aku ingin memeluknya sekarang juga, aku ingin dia kembali memelukku juga.

Jika ada, aku ingin dia menanggalkan pakaianku dan melahapku saat itu juga.

Menertawakan diriku sendiri karena memiliki keinginan seperti itu, aku mengembalikan perhatianku ke pemandangan di depanku.

“Apa kamu baik-baik saja?”

“Uh, ya… aku baik-baik saja”

Aku yang lain jatuh dengan pantatku dan Hayato-kun mengulurkan tangannya padaku… dan bukannya mengambilnya tapi malah menamparnya.

Apa yang kau lakukan? Mengapa?

Aku hendak meraihnya, mengungkapkan kemarahanku, tapi tentu saja aku tak bisa melakukan apappun karena aku berada dalam mimpiku.

“Maafkan aku. Kuharap kamu baik-baik saja”

“Tidak, ini tak apa. Aku akan pergi kalau begitu”

Dia melambaikan tangannya dan melewatinya, mengungkapkan rasa jijiknya dalam bayang-bayang.

“Yuck, itu menjijikan! Sangat menjijikan untuk bertabrakan dengan seorang pria!”

Dalam mimpiku, diriku yang lain merasa jijik terhadap Hayato-kun.

Jangan konyol!?!

Pada siapa kamu melontarkan kata-kata seperti itu!

Dia orang yang kamu cintai!

Dia adalah orang kamu, kakakmu, dan ibumu cintai!

Apa yang kamu pikirkan mengatakan hal-hal tentang orang itu!

Kemarahan yang memuncak.

Aku bahkan mencoba membunuh Wanita itu di depanku.

Tapi…

Ketika aku tak bisa, aku sedikit tenang, dan saat itulah aku mengerti sesuatu.

Aku menyadari bahwa jika aku tidak mengalami insiden diserang oleh perampok, aku tidak akan menyadarinya sebagai Hayato-kun dalam helm labunya… dan mungkin ini mungkin tak pernah terjadi.

“… Ah, begitu. Lalu Wanita ini bukan diriku. Dia bukan diriku jika dia tidak memiliki perasaan terhadap Hayato-kun”

Untuk beberapa alas an aku bisa berbicara.. dan sejak aku berada didepannya, mata kami bertemu, dan dia memperhatikanku.

Aku kemudian meremehkannya.

Aku mengasihani dirinya karena tidak bertemu seseorang yang bisa dia berikan segala sesuatu yang ia miliki.

Aku benar-benar membencinya karena tidak dicintai oleh Hayato-kun!

“Kamu bisa terus menjalankan hidupmu tanpa mendapatkan apapun, dan jika kamu bahkan memiliki mimpi sepertiku, kamu harusnya sedih melihatku begitu bahagia! Kamu harusnya menyesal melihatku bercinta dan membuat bayi dengan Hayato-kun! Kamu bodohhhhh!!!”

Kata-kataku masih belum berhenti.

Aku mengatakan seolah-olah waktu telah kembali ke masa kecilku, seperti aku yang berbicara buruk pada orang lain.

“Hayato-kun ku adalah orang yang benar-benar luar biasa yang tidak akan pernah kamu temui. Dia adalah satu-satunya yang memanjakanku dan mengizinkanku memanjakannya. Jika aku sendirian dengannya dan dia memelukku, aku akan terangsang dan memohon padanya untuk membuat anak, tapi meski begitu, dia mencintai wanita yang memiliki banyak kekurangn sepertiku”

… Ah, apa yang kukatakan?

Tiba-tiba merasa malu, aku berhenti berbicara.

Aku tidak ingin mimpi seperti ini lagi, aku ingin bangun secepatnya dan melihat Hayato-kun.

Dan aku ingin Hayato-kun melihatku juga.

“… Hayato-kun”

Ketika aku menggumamkan itu, aku diliputi cahaya.

“…?”

“Oh, kamu bangun, Aina”

“Kamu sudah tidur cukup lama, Aina?”

Hal pertama yang kulihat adalah kakakku yang menatapku.

“… Huh?”

Lucu, aku cukup yakin aku berisitahat di bahunya… lalu siapa?

Ketika aku berpikir sejauh itu, aku menyadari kalau orang yang ku sandari adalah Hayato-kun.

“Ah, maaf, Hayato-kun”

“Haha, tak apa. Jika kamu mau, kamu bisa melakukannya sampai kamu puas”

“… Un”

Oh tidak…

Aku benar-benar kacau ketika kamu berbuat baik padaku seperti ini.

Kakakku, yang meilhatku dengan senyum di wajahnya ketika aku tidak bisa bergerak, kembali ke kelas lebih dulu.

Masih ada waktu setelahnya.

Jadi sampai saat itu, aku akan memiliki Hayato-kun untuk diriku sendiri.

Aku merasa seperti aku bermimpi tentang sesuatu, tapia pa itu?

Aku tak bisa mengingatnya sama sekali, yang mungkin berarti itu adalah mimpi yang tak perlu untuk diingat.

“Nee, Hayato-kun”

“Ada apa?”

“Aku mencintamu, aku mencintaimu, sangaaaaaatttt mencintaimu”

Jika sesuatu terjadi, aku memikirkan Hayato, dan bahkan jika sesuatu tidak terjadi, aku masih memikirkan Hayato-kun.

Aku adalah wanita tak berdaya yang memikirkan tentang Hayato-kun setiap ada kesempatan.

Tapi tidak berpikir itu hal yang buruk sama sekali, karena itu membuatku menyadari betapa kuat perasaanku tentang Hayato-kun.

Akan sangat memuaskan untuk bersantai dan saling menyentuh seperti ini, tapi yang mengejutkanku, Hayato-kun memelukku.

“Aku hanya bertanya-tanya… Aina, kamu terlihat sangat imut hari ini. Mau tak mau aku ingin melakukan ini”

“… Fuwah”

Oh, ini buruk… ketika aku mendapat pelukan, ketika aku sendirian berasama Hayato-kun… tidak, itu hanya sebagian saja, ini benar-benar buruk ketika dia mengatakan hal yang membuatku bahagia seperti itu.

Aku merasa geli, jauh didalam tubuhku, mendambakan Hayato-kun.

“Hayato-kun… aku ingin bayi”

“Ueh?”

“Kumohon… aku menginginkannya”

Tubuhku tidak mau mendengarkanku, aku ingin bercinta dengannya sekarang.

Dan aku ingin dia mencintaiku kembali, tolong bercintalah denganku, cintai aku, cintai aku.

“Baaaaaka!!!”

Otakku benar-benar merah muda ketika aku mendengar seseorang mengutuk suaraku.

Terima kasih untuk itu, aku berhasil mundur dan tidak mempermalukan Hayato-kun.

“Apa kamu baik-baik saja?”

“Un… Hayato-kun, kamu tahu, ini giliranku mala mini, jadi…”

Apa kamu menyadari itu memalukan bagi seorang gadis jika aku tidak menyebutkan sisanya?

Hayato-kun, yang mukanya memerah, menganggukkan kepalanya sesaat, sinyal kalau dia mengerti.

“… Ehehe♪”

Seharusnya tidak apa-apa jika aku sedikit menciummu Sekaran, kan?

Aku akan membayarmu kembali untuk Hayato-kun yang lain.

Dan mala mini aku akan mencintaimu sangat banyak hingga kamu meleleh menjadi bubur.

Aku tau kakakku dan ibu memikirkan hal yang sama, aku akan terus menawarkan cinta yang berat ini padamu.

Aku akan terus mencintaimu hingga hari terakhir hidupku.

Aku akan mencurahkan setiap detik dalam waktuku mulai sekarang hanya untukmu…

Itu adalah hal terindah, dan itulah caraku ingin hidup.

“Ngomong-ngomong, Hayato-kun”

“Ada apa?”

“… Aku ingin mengunjungi makam orang tuamu. Aku ingin melihat mereka”

“… Terima kasih, Aina. Ayo kita pergi bersama semuanya”

“Un”

Aku ingin ayah dan ibu Hayato-kun merasa nyaman.

Aku akan memastikan untuk memberitahu mereka kalau kami aka nada disana untuknya sampai akhir, jadi mereka bisa beristirahat dengan nyaman.

 

※※※※※

 

Chapter Selanjutnya

Dia Hanya Ingin Melayani, Selamanya

 

Komentar