Kasus Tentang Kakak Beradik yang Menjadi Sangat Terobsesi Denganku Setelah Aku Menyelamatkan Mereka - Chapter 39

ReanS


Chapter 39 – Aku Ingat Semuanya, Tentangmu

 

POV Hayato

“Fufu, betapa menyenangkannya kita pergi bersama sepulang sekolah”

“Aku setuju. Bagiku, aku tidak keberatan jika semua orang ada di sana”

“Kurasa begitu, tapi, hanya aku yang bersamamu saat ini, jadi aku ingin kamu hanya melihatku”

Aku tau.

Aku sedang berjalan di jalan sambil berpegangan tangan dengan Aina.

Kami memiliki kencan sepulang sekolah, dan tanpa ragu, rasanya menyenangkan berjalan di luar seperti ini dengan orang yang kau cintai.

Arisa pulang duluan, mengatakan dia akan menyerahkannya untuk Aina hari ini.

Sakuna-san juga bilang dia akan pulang lebih awal hari ini, jadi mereka mungkin akan menghabiskan waktu bersama.

“Mau karaokean? Aku sedang dalam mood untuk bernyanyi sebanyak yang kubisa”

“Oke”

Kalau dipikir-pikir, ini pertama kalinya aku pergi ke karaoke dengan Aina.

Dia menggandeng tanganku saat kami menuju ke bar karaoke, dan kami berdua berakhir di sebuah ruangan kotak kecil.

“Ruang sempit ini membuatku bersemangat”

Aina berkata begitu, tidak sepertiku.

Dia membuat senyum manis dan provokatif, tapi karena dia datang ke sini hanya untuk bernyanyi, dia hanya mengambil denmoku (panel sentuh) dan memilih lagu untuk saat ini.

“Apa kamu tau lagu ini, Hayato-kun?”

“Itu duet, kan? Aku pernah mendengar tentang mereka”

“Bagaimana kalau kita duet? Oke?”

“Aku tidak punya pengetahuan tentang itu, tapi oke, ayo kita lakukan!”

Ini bukan pertama kalinya aku pergi ke karaoke, jadi aku tidak gugup.

Tapi ketika aku punya pacar di sisiku, aku ingin bernyanyi dengan suara yang keren.

Jadi aku khawatir aku akan mengacaukannya karena dia sangat bersemangat tentang itu…

Tetap saja, Aina tampaknya menikmati dirinya sendiri dari awal hingga akhir, jadi aku bisa ikut bernyanyi, merasa bahwa tak masalah apakah aku buta nada atau tidak.

“Aina menyanyikan lagu anime juga?”

“Un. Aku pernah mendengar beberapa lagu. Tapi aku sering tak tau anime itu sendiri”

“Itu cukup umum. Oke, aku akan bernyanyi lebih banyak juga!”

“Un, un! Ayo kita bersenang-senang!”

Menjadi akhir hari sekolah, aku tidak bisa mengambil banyak waktu.

Jadi Aina dan aku hanya bisa bernyanyi selama satu jam.

Aina adalah penyanyi yang sangat bagus dan sangat menyenangkan untuk mendengarkannya.

“Kakakku aku tidak ingin mengatakan ini, tapi dia penyanyi yang buruk”

“Benarkah?”

“Ya. Anehnya, itu benar. Itu sebabnya kakakku tidak datang ke karaoke”

“Hehe”

Aku tak berpikir Arisa memiliki kekurangan apapun, tapi kurasa dia bukan penyanyi yang sangat bagus.

Jika itu masalahnya, aku ragu dia akan tampil di depanku, tapi jika ada kesempatan suatu hari nanti, jangan tersinggung, tapi aku ingin mendengarnya bernyanyi.

Setelah meninggalkan bar karaoke, kami langsung pulang ke rumah, dan memutuskan untuk membeli es krim di kios untuk sedikit bersantai.

“Itadakimasu”

“Itadakimasu

Aku membeli cokelat dan Aina membeli vanila.

Kami duduk bersebelahan di bangku makan, dan aku melihat Aina menatap es krim cokelatku.

“Mau icip?”

“Kamu yakin?”

“Tentu”

Tidak apa-apa, kupikir begitu dan menoleh ke Aina dan dia kemudian berkata,

“Aku ingin mouth-to-mouth?” (TN: Sengaja gak di TL, biar ada sensainya)

……………

Apa yang harus kulakukan

Kupikir itu seperti berciuman, yang baik untukku tapi karena ini di luar, itu membuatku berpikir dua kali tentang itu.

Aku melihat sekeliling untuk memastikan tidak terlalu banyak mata yang tertuju pada kami, dan menggigit es krim di mulutku.

“Hehe, terima kasih

Dia berterima kasih padaku karena telah memberinya es krim, juga karena telah menanggapi permintaannya.

“Unn *jilat enak”

Cukup banyak bagiku yang satu-satunya di sekitar sini yang berpikir kegelian ini adiktif.

Aina kemudian melepaskan wajahnya dari wajahku dengan senyum puas dan mengatakan itu enak, dia kemudian bertanya padaku apakah aku mau rasa vanilla, tapi aku menahan diri dari tawaran itu.

Karena kami sedang diawasi begitu banyak.

“Kuyakin mereka iri padamu menjadi pacar yang keren

“Mungkin bukan itu. Mereka cemburu karena aku punya pacar cantik sepertimu”

Terlepas dariku, Aina cantik, jadi kuyakin dia menarik banyak perhatian.

Merasakan mata tertuju padaku, aku melingkarkan tanganku di bahu Aina dan memeluknya erat.

Ehehe, kenapa aku begitu senang dengan semua ini?”

“Aku tak tau. Tapi aku juga sangat senang dengan semua ini”

Kemungkinan besar Aina sangat imut saat dia memelukku seperti ini.

Tapi tanpa ragu, ketika dia menggerakkan mulutnya lebih awal, ekspresi wajah dan gerak tubuhnya sangat sensasional.

Kumpulan keajaiban dari kecantikan, keindahan, dan erotisme meleleh hingga batas maksimal dan hidup berdampingan dalam keseimbangan yang baik… apakah ini sama untuk Arisa dan Sakuna-san?

“Baiklah kalau begitu. Ayo kita pulang”

“Ya. Jika aku tidak segera pulang, mereka berdua akan cemburu”

Tapi ketika kami bangun dan berjalan sedikit.

“Um! Permisi!”

Aku mendengar suara seorang gadis cantik di belakangku.

“Huh? Aku?”

“Ya! Itu kamu!”

Dia… aku tidak melepas topengku saat itu, dan kami hanya berbicara sebentar lalu aku langsung pergi, tapi mungkin dia tau kalau itu aku?

Tentu, aku memakai seragam yang sama, tapi itu saja

Tunggu, apakah ini hanya imajinasiku atau aku mengalami déjà vu?

“Apakah kalian saling mengenal?”

Aku menggelengkan kepalaku saat Aina memutar matanya.

Masih ada kemungkinan kalau itu hanya kebetulan atau aku telah dikira orang lain.

“Em apa yang bisa kulakukan untukmu?”

“Ya! Terima kasih atas apa yang kamu lakukan. Karenamu aku bisa pulang dengan selamat malam itu

Ya, rupanya dia benar-benar sadar.

Aku memberitahu Aina, yang masih belum memahami situasinya, kalau aku telah menyelamatkan gadis ini saat aku mengenakan topeng itu.

Kemudian dia menertawakanku dan berkata, “Itu sangat mirip denganmu, Hayato-kun”, tapi aku bertanya-tanya apa maksudnya.

“Gadis ini sama sepertiku”

“Huh?”

Apa yang dia maksud dengan sama dengannya?

Mereka tidak mirip sama sekali, tapi pasti salah satu bagian dari mereka bisa mirip.

Aku menggelengkan kepalaku berpikir itu salah dan berbicara lagi.

“Tapi bagaimana kamu bisa tau? Aku memakai topeng dan tidak banyak bicara”

Gadis itu mendongak ketika aku mengatakan itu.

Kemudian dia melanjutkan berbicara, kegembiraannya masih agak tak terpadamkan.

“Aku sudah menunggu untuk bertemu denganmu sejak saat itu. Mungkin kita bisa bertemu, memikirkan itu, aku sudah mencarimu di sekitar sini selama ini”

“… Begitu”

K-Kenapa? Aku sedikit takut.

“Aku langsung mengenalimu karena aku ingat matamu yang kulihat melalui topengmu, punggungmu dari belakang, lebar bahumu, caramu bernafas, caramu berbicara, kualitas suaramu, semuanya” (EDN ENG: Yabaiii!) (TN: Un, Yabai ne)

……………

Mata yang begitu cerah, tapi apakah gadis ini mengerti apa yang dia katakan?

Gadis itu menatapku dan bergumam sambil meletakkan tangannya di dadanya yang besar dan subur.

Ahh, jantungku berdegup kencang. Senang sekali bisa bertemu denganmu lagi”

Dia menatapku dengan pipi memerah dan mata sedikit basah.

Gadis di sebelahku, Aina, menatapnya dengan gembira dan kemudian memberi saran.

“Ayo pergi ke sana dan bicara. Bagaimana?”

Gadis itu mengangguk pada saran itu, dan aku mengangguk pasrah, seolah aku punya pilihan.

 

※※※※※

 

Chapter Selanjutnya

Dia Sama Seperti Dirinya, Kata Aina

 

Komentar