The Girl of My First Love, Whom I Met Again After Seven Years - Chapter 30

ReanS


 

Chapter 30 Perpisahan Mendadak ①

 

Itu tepat setelah kelas tiga.

#Berdetak! Pintu terbuka dengan kuat.

Haha! Hiroto! Kamu ikut dengan sensei sekarang!” (Sensei)

“Sensei, ada apa?” (Hiroto)

“Cepat datang!” (Sensei)

“Hiroto-kun… ada apa?” (Haruka)

“Aku tidak tau… tapi sensei menyuruhku datang. Aku akan segera kembali, Haruka-chan” (Hiroto)

Oke! Kembalilah segera!” (Haruka)

Aku masuk ke mobil bersama guru yang sepertinya sedang terburu-buru.

Aku bertanya padanya, “Sensei, kemana kita akan pergi?”.

Dia tidak memberiku jawaban, mengatakan, “Kita akan segera ke sana”.

Setelah beberapa saat, mobil berhenti dan sensei berkata, “Aku turun di sini. Dokter akan bersamamu”.

Aku tidak mengerti, tapi aku keluar dan menyadari bahwa aku berada di depan rumah sakit.

Dokter memegang bahuku dan kami masuk ke dalam rumah sakit.

Ketika aku memasuki rumah sakit dan dibawa ke belakang, aku mendengar suara ibuku.

“Ahhh! Renji-san! Renji-san!” (Mari) (TN ENG: Mari adalah ibu Hiroto jika ada yang lupa)

Ibuku menangis, memanggil nama ayah.

Dia sepertinya terluka dan mengenakan perban.

Kupikir dia menangis karena dia kesakitan.

Bu apakah itu sakit? (Hiroto)

“Hiroto… ayahmu… Renji-san…” (Mari)

“Aku tak paham. Ada apa dengan ayah? Dimana dia? Dia bersama kita hari ini, kan?”

“Hiro… dia… pergi…”

Seorang dokter dan sensei sedang berbicara.

Ketika mereka selesai, dia menoleh ke arahku.

“Sakura. Dokter akan bersamamu(Sensei)

Aku masih tak tau apa yang sedang terjadi.

Tapi aku tausesuatu yang buruk telah terjadi.

“Mari! Kamu aman! Dimana Renji-kun?” (Kakek)

“Renji… dia…”

Kakek datang dan berbicara dengan ibu.

Setelah beberapa saat, dia berkata, “Hiroto. Ikutlah dengan Kakek”

Kemana kita akan pergi?(Hiroto)

“Ke tempat ayahmu”

Dia sedang tidur.

Aku memanggilnya, Ayah, bangun”, tapi dia tidak mau bangun.

Aku terus membangunkannya berulang kali, tapi dia tidak mau bangun.

Aku berbicara dengan dokter dan kakekku dan menemukan kalau ayahku telah pergi.

Aku banyak menangis setelah itu.

Aku menangis begitu banyak hingga aku lupa apa yang terjadi setelahnya.

Aku hanya ingat ibuku memanggil nama ayahku berulang kali.

Beberapa hari kemudian, Kakek datang untuk berbicara dengan sensei di sekolah dan kami memutuskan untuk pindah…

“Haruka-chan… kita akan pindah jauh…” (Hiroto)

Apa…? (Haruka)

Maafkan aku… Haruka-chan…

“Hiroto-kun… jangan pergi…”

Aku memberi Haruka-chan surat dan aku pindah.

Terakhir kali aku melihat Haruka-chan, wajahnya dipenuhi air mata.

Aku masih tidak bisa melupakan kejadian hari itu, bahkan setelah tujuh tahun…

Perusahaan memutuskan untuk memindahkan barang-barang kami keesokan harinya, dan kami segera pindah.

Ibu sering terganggu ketika memikirkan Ayah dan masa lalu.

Kakek memberi tauku bahwa ibuku mengemudikan mobil dan mengalami kecelakaan.

Ayah tidak bertahan.

Mungkin itu sebabnya dia terus menyalahkan dirinya sendiri.

Karena aku mendengarnya, aku tak bisa menyebut nama ayahku atau nama Haruka-chan.

Aku mendengar kalau kakekku telah memberi tau orang tua Haruka-chan tentang apa yang terjadi.

Setahun setelah kami pergi, aku mendengar bahwa ibu Haruka menghubungiku, tapi aku ingin melihatnya, jadi aku bertanya pada Kakek, tapi dia memberi tauku bahwa Ibu tidak ingat apa-apa.

Tangannya terluka dalam kecelakaan itu dan dia tidak bisa lagi bermain biola.

Untuk pengobatan, dia pergi ke *departemen ortopedi di Rumah Sakit Toko University, tempat Toru-san yang terkenal saat itu bekerja.

(TN: Yang menangani cedera akibat olah raga atau kecelakaan dan menghadapi sebagian besar penyakit musculoskeletal termasuk artritis, trauma dan kongenital menggunakan peralatan bedah dan non-bedah. Sumber: Mbah Google)

Aku benar-benar berhutang banyak pada Toru-san, baik ibuku maupun aku.

Jika bukan karena Toru-san, ibuku mungkin tidak akan pernah sama…

Saat Toru-san dan Ibu memutuskan untuk menikah… tepat setelah aku masuk kelas enam.

Kami pindah dari rumah Kakek ke rumah kami saat ini untuk tinggal bersama Toru-san.

Kakek dan keluarganya juga pindah ke lingkungan ini untuk tinggal di dekatnya.

Aku pindah sekolah dan datang ke rumah Kakek, dan aku dimasukkan ke dalam tim baseball di mana Kakek adalah manajer umum.

Aku sangat berterima kasih untuk itu.

Tetap saja, tak peduli berapa tahun berlalu, aku tidak bisa melupakannya…

Aku tidak akan pernah bisa melupakannya.

Jika aku tidak bertemu Haruka, aku tidak bisa bergerak maju.

Bahkan sekarang, waktu masih terhenti.

Ketika aku melihat Aizawa-san, aku ingat Haruka.

Aku tak bisa tidak membandingkannya.

Haruka-chan… bagaimana kabarmu?

Aku ingin menemuimu…

 

※※※※※

 

“Bagaimana menurutmu, Toru-san?” (Hiroto)

“Yah… jika Hiroto-kun bilang ingin tau, kurasa Mari-san akan menjawabmu. Apak kamu ingin aku bertanya bersamamu? (Toru)

“Kukira begitu. Aku ingin tau lebih banyak tentangmu dan keluargamu. Bisakah kamu melakukan itu untukku?”

Toru-san dan aku menunggu ibuku pulang.

 

Prev || ToC || Next

Komentar